Minggu, 03 Juli 2011

SAJAK JUNI UNTUK RUYATI

Juni kali ini tak lagi turun hujan
Debu-debu menebar aroma duka anak-anakmu
Yang bertahun-tahun rindu pelukmu
Menanti kabar pulang datang terselip pada sekeping uang dari negeri para Tuan

Juni kali ini namamu menjadi kamboja
Menyusul nisan para perempuan yang pahlawan
Mengering di tanah yang tak basah kecuali darah penebus salah
Mengubur luka luka sejarah yang masih membekas di ujung senjata para penguasa
Menjadi budak, demi cinta yang ditinggal di beranda

Juni kali ini kujadikan kau sebuah puisi
Sebab, bagiku, kau benar-benar ibu, perempuan bagi keluargamu
Yang hidup di negeri yang tak lagi bisa menjadi ibu bagimu dan anak cucumu...

(Masjid Mataram Kotagede, 26 Juni 2011)